Kapan Waktu yang Tepat untuk Konseling Pernikahan?
Pernikahan11 September 2025 09:40 WIB
Halo guys, mimin mau bahas topik yang sering dianggap “tabu” tapi sebenarnya penting banget buat pasangan, yaitu konseling pernikahan. Banyak orang berpikir konseling pernikahan itu cuma buat pasangan yang “di ujung tanduk”, padahal sebenarnya enggak gitu juga. Konseling bisa jadi langkah preventif biar hubungan tetap sehat dan langgeng.
Nah, pertanyaannya: kapan sih waktu yang tepat buat ikut konseling pernikahan? Yuk kita kupas bareng-bareng!
1. Sebelum Menikah: Persiapan Lebih Matang
Banyak pasangan fokus banget sama persiapan pesta—dekorasi, catering, venue—tapi lupa kalau menikah itu perjalanan panjang yang butuh kesiapan mental dan komunikasi.
Konseling pra-nikah bisa bantu pasangan:
- Mengenal pola komunikasi masing-masing.
- Membicarakan visi misi dalam rumah tangga.
- Menyelaraskan ekspektasi tentang keuangan, anak, dan keluarga besar.
Dengan ikut konseling sebelum menikah, pasangan bisa lebih siap menghadapi dinamika kehidupan rumah tangga. Jadi bukan cuma modal cinta doang, tapi juga punya bekal pemahaman.
Baca juga: Menghadapi “Quarter Life Marriage Crisis”: Ketika Menikah di Usia 20-an
2. Saat Ada Konflik yang Berulang
Mimin yakin semua pasangan pasti pernah berantem. Itu wajar. Tapi kalau konfliknya itu-itu aja, enggak selesai-selesai, bahkan bikin capek mental, mungkin itu tanda kalian butuh bantuan pihak ketiga yang profesional.
Misalnya:
- Pertengkaran soal keuangan yang terus terulang.
- Perbedaan pola asuh anak.
- Masalah komunikasi yang bikin salah paham berkepanjangan.
Konselor pernikahan biasanya bisa bantu “menerjemahkan” maksud masing-masing pihak sehingga kalian berdua bisa lebih ngerti posisi pasangan.
Baca juga: Tantangan Hidup Menumpang di Rumah Mertua: Strategi Menjaga Privasi dan Keharmonisan
3. Saat Merasa Jauh Secara Emosional
Ada kalanya pasangan tetap tinggal serumah, tapi secara emosional rasanya jauh. Enggak lagi ngobrol dalam, enggak lagi saling terbuka. Kalau dibiarkan, hal ini bisa memicu rasa kesepian meski sudah menikah.
Dengan konseling, pasangan bisa menemukan kembali cara untuk terhubung secara emosional. Kadang, kita cuma butuh ruang aman buat ngomong jujur tanpa takut dihakimi.
Baca juga: Tradisi Unik Seserahan di Berbagai Daerah Indonesia yang Jarang Dibahas
4. Saat Mengalami Krisis Hidup
Pernikahan sering diuji ketika ada krisis, seperti kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, atau tekanan dari keluarga besar. Kondisi-kondisi ini bisa bikin hubungan jadi rapuh kalau enggak ditangani dengan baik.
Konseling bisa jadi wadah untuk saling menguatkan, sekaligus mencari strategi menghadapi situasi sulit bersama.
Baca juga: Marriage Is Scary: Kenapa Nikah Bisa Bikin Deg-degan dan Cara Menghadapinya
5. Sebagai Langkah Preventif
Enggak harus nunggu ada masalah besar untuk datang ke konselor. Sama seperti cek kesehatan rutin, konseling juga bisa jadi semacam “check up” untuk hubungan.
Pasangan bisa:
- Mengevaluasi pola komunikasi.
- Menyegarkan kembali kedekatan emosional.
- Menyusun tujuan baru dalam pernikahan.
Jadi, jangan anggap konseling sebagai tanda gagal. Justru itu tanda bahwa kalian peduli dan serius menjaga rumah tangga tetap sehat.
Baca juga: Mengenal Nutty Relationship dan Dampaknya dalam Kehidupan Cinta
Kesimpulan
Konseling pernikahan bukan cuma buat pasangan yang lagi bermasalah, tapi juga buat yang ingin mencegah masalah, memperkuat hubungan, dan menjaga cinta tetap sehat. Waktu yang tepat bisa sebelum menikah, saat konflik berulang, ketika merasa jauh secara emosional, menghadapi krisis hidup, atau bahkan sebagai langkah rutin menjaga keharmonisan.
Jangan ragu untuk cari bantuan profesional kalau memang butuh. Ingat, minta bantuan bukan tanda kelemahan, tapi justru tanda keberanian untuk merawat hubungan.
SribuLink.