Puluhan Anak di Yogyakarta Ajukan Dispensasi Nikah Sepanjang 2024
Berita19 Januari 2025 12:36 WIB
SribuLink.com - Pengadilan Agama Yogyakarta mencatat ada puluhan anak yang mengajukan dispensasi menikah sepanjang tahun ini. Menurut Humas Pengadilan Agama Yogyakarta, Muhammad Jauhari, sudah ada 23 anak di Kota Jogja yang meminta dispensasi menikah.
Dispensasi menikah ini diajukan oleh pasangan yang belum cukup umur untuk menikah. "Di bawah 19 tahun. Sekarang yang 18 (tahun) harus minta dispensasi," jelas Jauhari.
Alasan Dispensasi Menikah
Jauhari menjelaskan bahwa pengajuan ini datang dengan berbagai alasan. Mayoritas, yakni 19 permohonan, terjadi karena pihak perempuan sudah hamil terlebih dahulu. Selain itu, ada 2 permohonan karena pihak perempuan sudah melahirkan, dan 2 permohonan lainnya karena alasan mencegah kemudharatan atau sudah menikah sirri sebelumnya.
Ada juga kasus di mana dispensasi diajukan karena pihak perempuan akan ditinggal keluar negeri oleh calon suami. Usia yang belum mencukupi membuat mereka harus mengajukan permohonan tersebut. "Tapi semua dikabulkan," tambah Jauhari.
Baca juga: Aturan Baru Pj Gubernur Jakarta: ASN Wajib Izin Jika Mau Poligami
Penurunan Tren Dispensasi Nikah
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, angka pengajuan dispensasi menikah ternyata menurun. Pada 2023, tercatat ada 40 pengajuan dari Januari hingga Desember, sementara tahun 2022 bahkan mencapai 71 pasangan.
Penurunan ini juga terlihat dari data UPT Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kota Jogja. Kepala Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak, Sri Isnayanti, mengatakan bahwa tren ini memang menurun secara signifikan.
"Kebanyakan dari wilayah pinggiran kota, seperti Kemantren Jetis, Tegalrejo, Gedongtengen, dan Umbulharjo," jelas Isna.
Upaya Menekan Pernikahan Dini
Menurut Isna, penurunan angka ini tidak lepas dari berbagai langkah antisipasi yang dilakukan Pemkot Jogja. Salah satunya adalah edukasi kepada pelajar untuk menjauhi seks bebas melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
"Kami berusaha agar kasus pernikahan dini di Kota Jogja terus menurun," ujar Isna.